Posted by
Unknown
|
0
comments
Hati Seorang Ayah
Hati Seorang Ayah
ada
seorang anak wanita bertanya kepada ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat
ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang
terbungkuk-bungkuk, disertai suara batuk-batuknya.
Anak
wanita itu bertanya pada ayahnya: Ayah , mengapa wajah ayah kian berkerut-merut
dengan badan ayah yang kian hari kian terbungkuk?”
Demikian
pertanyaannya, ketika ayahnya sedang santai di beranda.
Ayahnya
menjawab : “Sebab aku laki-laki.” itulah jawaban ayahnya.
Anak
wanita itu berguman : ” Aku tidak mengerti.”
Dengan
kerut-kening karena jawaban ayahnya membuatnya tercenung rasa penasaran.
Ayahnya
hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anak wanita itu, terus menepuk nepuk
bahunya, kemudian ayahnya mengatakan :
“Anakku,
kamu memang belum mengerti tentang laki-laki.”
Demikian
bisik ayahnya, membuat anak wanita itu tambah kebingungan.
Karena
penasaran, kemudian anak wanita itu menghampiri ibunya lalu bertanya :
“Ibu
mengapa wajah ayah menjadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian
terbungkuk? Dan sepertinya ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa
sakit?”
Ibunya
menjawab : “Anakku, jika seorang laki-laki yang benar benar bertanggung jawab
terhadap keluarga itu memang akan demikian.”
Hanya
itu jawaban sang bunda.
Anak
wanita itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa, tetapi dia tetap saja penasaran.
Hingga
pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi.
Di
dalam mimpi itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas
sekali.Dan
kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimat
sebagai jawaban rasa penasarannya selama ini.
“Saat
Ku-ciptakan laki-laki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai
tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan menahan setiap
ujungnya, agar keluarganya merasa aman teduh dan terlindungi. “
“Kuciptakan
bahunya yang kekar & berotot untuk membanting tulang menghidupi seluruh
keluarganya & kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh
keluarganya. “
“Kuberikan
kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari
tetesan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak
terlantar, walaupun seringkali dia mendapatkan cercaan dari anak-anaknya. “
“Kuberikan
keperkasaan & mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi
keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi
keluarganya dia merelakan badannya basah kuyup kedinginan karena tersiram hujan
dan hembusan angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya
& yang selalu
dia
ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan
hasil dari jerih payahnya.”
“Kuberikan
kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha
merawat & membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun
disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerap kali menyerangnya. “
“Kuberikan
perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai & mengasihi
keluarganya, didalam kondisi & situasi apapun juga, walaupun tidaklah
jarang anak-anaknya melukai perasaannya melukai hatinya.Padahal perasaannya itu
pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya
tertidur lelap.Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan
bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling
menyayangi & mengasihi sesama saudara.”
“Kuberikan
kebijaksanaan & kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan padanya
untuk memberikan pengetahuan & menyadarkan, bahwa istri yang baik adalah
istri yang setia terhadap suaminya, istri yang baik adalah istri yang
senantiasa menemani. & bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka
maupun duka.
Walaupun
seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan
kepada Istri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar & saling melengkapi
serta saling menyayangi.”
“Kuberikan
kerutan diwajahnya agar menjadi bukti bahwa laki-laki itu senantiasa berusaha
sekuat daya pikirnya untuk mencari & menemukan cara agar keluarganya bisa
hidup di dalam keluarga bahagia.
Dan
badannya yang terbungkuk agar dapat membuktikan, bahwa sebagai laki-laki yang
bertanggung jawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan
sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi
kelangsungan hidup keluarganya.”
“Kuberikan
kepada laki-laki tanggung jawab penuh sebagai pemimpin keluarga, sebagai tiang
penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. dan hanya inilah
kelebihan yang dimiliki oleh laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung jawab ini
adalah amanah di Dunia & Akhirat.”
Terbangun
anak wanita itu, dan segera dia berlari, berlutut & berdoa hingga menjelang
subuh.
Setelah
itu dia hampiri bilik ayahnya yang sedang berdoa, ketika ayahnya berdiri anak
wanita itu merengkuh dan mencium telapak tangan ayahnya.
”
Aku mendengar & merasakan bebanmu, ayah…”
Dunia
ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang begitu agung, tetapi
tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan ayah…
With
love to all father ” Jika
kamu mencintai ayahmu – sekarang merasa sebagai seorang ayah kirimlah cerita
ini kepada orang lain, agar seluruh orang di dunia ini dapat mencintai &
menyayangi ayahnya & dan mencintai kita sebagai seorang ayah.
Berbahagialah
yang masih memiliki ayah.
Dan
lakukanlah yang terbaik untuknya…
Berbahagialah
yang merasa sebagai ayah.
Dan
lakukanlah yang terbaik untuk keluarga kita…
Semoga
bermanfaat
Silahkan SHARE ke rekan anda jika menurut anda
note ini bermanfaat.
0 comments: